Gangguan Sistem Peredaran Darah Manusia


Sistem peredaran darah manusia tersusun dari tiga komponen utama, yaitu jantung, pembuluh darah, dan darah. Ketiga komponen ini memiliki perannya masing-masing dalam mengalirkan dalam ke seluruh tubuh.  Sistem peredaran darah bisa mengalami gangguan apabila sirkulasi darah terhambat. Gangguan pada sistem peredaran darah dapat memengaruhi kerja jantung dan pembuluh dan menyebabkan komplikasi serius. Gangguan sistem peredaran darah manusia Apa saja gangguan yang bisa menyerang sistem peredaran darah? Contoh gangguan sistem peredaran darah manusia adalah hipertensi, serangan jantung, stroke, aneurisma, penyakit arteri, gagal jantung dan aterosklerosis. Tekanan darah tinggi (Hipertensi) Tekanan darah adalah pengukuran seberapa banyak kekuatan yang digunakan untuk memompa darah melalui pembuluh arteri. Jika kamu memiliki tekanan darah tinggi, disebut juga hipertensi, itu berarti kekuatannya lebih tinggi dari yang seharusnya.   Kondisi ini dapat merusak jantung dan menyebabkan penyakit jantung, stroke, atau penyakit ginjal. Namun, gejala tekanan darah tinggi seringkali tidak disadari. Serangan jantung Serangan jantung terjadi ketika jantung tidak mendapatkan cukup pasokan darah, misalnya karena penyumbatan pada arteri. Kondisi ini dapat merusak otot jantung dan merupakan keadaan darurat medis.Wanita sering mengalami serangan jantung sedikit berbeda, dengan tekanan atau nyeri di punggung dan dada. Stroke Stroke sering terjadi ketika gumpalan darah menyumbat arteri di otak dan mengurangi suplai darah. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah. Kedua kondisi tersebut mencegah darah dan oksigen mencapai otak. Akibatnya, bagian otak kemungkinan besar akan rusak. Artinya, dinding arteri telah melemah, sehingga memungkinkannya melebar atau "menggelembung". Arteri yang membesar bisa pecah dan menjadi keadaan darurat medis. Penyakit arteri perifer Penyakit arteri perifer adalah aterosklerosis yang terjadi di ekstremitas, biasanya di kaki. Kondisi ini dapat mengurangi aliran darah ke kaki, jantung, dan otak. Jika mengidap penyakit arteri perifer, seseorang beresiko lebih besar terkena penyakit sistem peredaran darah lainnya. Baca juga: Gangguan Organ Peredaran Darah Manusia dan Cara Menjaga Kesehatannya Gagal jantung Gagal jantung terjadi saat otot jantung melemah atau rusak, sehingga tidak bisa lagi memompa volume darah yang dibutuhkan ke seluruh tubuh. Gagal jantung biasanya terjadi ketika ada masalah jantung lainnya, seperti serangan jantung atau penyakit arteri koroner Aterosklerosis dan penyakit arteri koroner Aterosklerosis, atau dikenal sebagai pengerasan arteri, terjadi ketika plak menumpuk di dinding arteri dan akhirnya menghalangi aliran darah. Plak itu terbentuk dari kolesterol, lemak, dan kalsium. Penyakit arteri koroner menunjukkan bahwa penumpukan plak di arteri telah menyebabkan arteri menyempit dan mengeras. Baca juga: Mengenal Pembuluh Darah Nadi (Arteri) dan Balik (Vena)  Hal ini dapat membuat bekuan darah berisiko menyumbat arteri. Penyakit ini dapat berkembang seiring waktu. Pengidapnya dapat mengalaminya tetapi tidak menyadari gejala apa pun. Pada beberapa kasus, kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dada atau sensasi berat di dada.

https://www.compas.com

Komentar